Sabtu, 13 Desember 2008

BAGAIMANA UT KE DEPAN ?


Kita semua tahu, bahwa tantangan bagi UT bukan sesuatu yang dapat dianggap ringan. Perlu ada visi dan misi yang jelas, strategi yang tepat, serta berbagai kiat untuk mencapai tujuan kita. Kita harus bisa mencapai tujuan, di tengah berbagai tantangan itu.

Yang dituju adalah, UT menjadi bursa pendidikan profesional berkelanjutan yang fleksibel melalui pendidikan jarak jauh, pada skala nasional maupun internasional. Dengan demikian, UT menjadi acuan bagi para profesional untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas secara berkelanjutan dan fleksibel, melalui pendidikan jarak jauh.

Sebagai contoh, kita menciptakan program yang akan menjadi “flagship” UT, yaitu program S3 dan program internasional yang berkualitas.

Selain itu, layanan UT yang amat penting adalah layanan administrasi akademik.
Layanan administrasi akademik UT perlu diintensifkan melalui penguatan titik-titik distribusi dan ragam layanan, peningkatan kualitas transfer data dan informasi secara terdistribusi, peningkatan kualitas penyelenggaraan ujian sehingga dapat berkembang menjadi sistem administrasi akademik yang ramah, fleksibel, dan mampu mendukung tumbuhnya keberagaman program akademik, keberagaman client (mahasiswa), dan perkembangan teknologi.

Layanan yang diharapkan adalah yang sifatnya ”better, faster, cheaper, & user friendlier”.

Adapun layanan bantuan belajar, seperti layanan praktek dan praktikum juga sangat penting. Penanganan layanan praktek dan praktikum yang strategis melalui kemitraan dengan perguruan tinggi lain merupakan salah satu alternatif yang dapat ditempuh, selain pengembangan layanan praktek dan praktikum berbasis teknologi.

Kesemua layanan itu perlu juga ditunjang dengan upaya promosi dan pencitraan. Promosi dan pencitraan diawali dengan UT Pusat yang merancang dan melakukan promosi secara nasional. Kegiatan ini dilengkapi promosi oleh UPBJJ pada wilayah yang tidak terjangkau oleh UT Pusat.





Silahkan menyampaikan pendapat pada "komentar"

Jumat, 12 Desember 2008

Harapan terbesar mahasiswa UT terhadap almamaternya


Tentu saja, kalau diajukan satu pertanyaan "sederhana" ini kepada saudara-saudara mahasiswa, jawabnya tidak akan mudah. Pertanyaannya begini:

"...apa yang paling diharapkan mahasiswa UT terhadap UT, sebagai almamaternya?..."

Jawabnya pasti panjang, bervariasi, dan yang pasti, tidak mudah untuk dipenuhi/dilayani oleh kami para staf akademik dan staf administrasi.

Sebetulnya, mungkin saja pertanyaan ini sudah pernah disampaikan sebelumnya. Atau yang kami khawatirkan, mungkin pertanyaan seperti ini malah sudah tidak lagi menarik untuk dijawab.

Tapi tidaklah mengapa, semoga jawabannya bisa semakin memberi dorongan positif, bagi kita semua.

Kami tunggu komentarnya....

Kamis, 11 Desember 2008

Akreditasi program studi di UT

Bagi kita, akreditasi program studi masih menjadi tantangan yang teramat serius. Apabila kita tidak berhasil menaikkan peringkat akreditasi itu, akan ada banyak konsekuensi yang harus kita tanggung. Tentu saja hal itu tidak menguntungkan kita.

Buat yang ingin menambahkan pendapat, silahkan klik pada tulisan "komentar" di bawah ini, ditunggu dengan sangat....

Sertifikasi dosen

Sebentar lagi, atau mungkin sudah mulai, kita akan segera terlibat dalam kegiatan sertifikasi dosen. Kita para dosen UT juga mau tidak mau harus ikut bukan ?

Dasar peraturan ini adalah Permen No 42 tahun 2007 tentang Sertifikasi Dosen. Dengan adanya sertifikasi ini, menurut Ditjen Dikti, Prof Fasli Jalal, nantinya dosen akan mendapat tunjangan profesi yang besarnya satu kali lipat dari gaji pokok setiap bulan.

Tapi tentu saja ada syarat yang harus dipenuhi. Beberapa syarat di antaranya adalah:

- Sudah menjadi dosen tetap
- Harus sudah bekerja sekurang-kurangnya dua tahun
- Memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli
- Memiliki kualifikasi akademik minimal S-2
- Mempunyai beban akademik sedikitnya 12 SKS persemester

Apa kita sudah siap ? Atau ada yang ingin berbagi kiat agar bisa cepat mencapai sertifikasi ini ?

Tentu saja, komentar sangat diharapkan, tinggal klik "komentar" di bawah ini.

Jumat, 05 Desember 2008

UT jadi BHP ?

Apakah kelak UT akan menjadi BHP ? Bisa jadi dan bisa juga tidak. Karena jadi tidaknya akan lebih banyak ditentukan di level politik (pemerintah dan/atau DPR).

Ini baru satu aspek saja dari UT BHP, yaitu perbedaan status pegawai. Saya membayangkan nantinya ada dua jenis pegawai UT. Jenis pertama adalah PNS, yaitu seperti kita sekarang ini. Jenis pegawai kedua adalah pegawai UT, yang tidak tunduk pada ketentuan sebagai PNS.

Berarti akan ada dua sistem kepegawaian dalam satu organisasi. Baru ini yang bisa saya bayangkan, mohon info/pencerahan, untuk lebih memperjelas.

Komentar sangat diharapkan, tinggal klik "komentar" di bawah ini.

Senin, 01 Desember 2008

Kalau Staf Akademik UPBJJ Jadi Tutor


Beberapa hari lalu, saya sempat kontak dengan Pak Adi Winata, Ka UPBJJ Jakarta dan Pak Adi Suryanto, Ka UPBJJ Surakarta, secara terpisah. Rasanya saya mendapat masukan yang sangat berharga, karena banyak hal yang baru saya pikirkan, bahkan ada yang belum pernah terpikirkan sejak saya masuk UT. Topik yang saya bicarakan sama, yaitu mengenai tidak dibolehkannya staf akademik di UPBJJ menjadi tutor. Hal itu dimaksudkan agar para staf tersebut dapat lebih memfokuskan aktivitasnya pada pengelolaan kegiatan tutorial. Memang pengelolaan tutorial perlu lebih diperhatikan, daripada menjadi tutornya sendiri. Adapun, peran tutor dapat dilakukan oleh dosen PT lain.

Walaupun demikian, alangkah baiknya bila kesempatan untuk menjadi tutor juga dapat tetap diberikan kepada staf akademik di UPBJJ. Apalagi mengingat sebentar lagi akan diberlakukan sertifikasi dosen, yang secara langsung atau tidak langsung akan memerlukan aktivitas akademik pada satu tingkatan tertentu. Tapi saya sendiri belum paham, bagaimana cara pengaturan agar kesempatan menjadi tutor tetap terbuka bagi mereka, tanpa mengabaikan tugas utama mereka di UPBJJ.

Bagi yang ingin ikut memberikan pendapat, silahkan mengisi "komentar" di bawah ini.